Rokok - Don't Break My Heart

Saya mengucapkan ribuan terima kasih dan tahniah kepada mereka yang terlibat dalam produksi iklan amaran merokok terkini di TV.

Ia adalah iklan terbaik untuk menggambarkan rasa paling tepat bagi mereka yang dekat, rapat, akrab, bertalian darah dengan para perokok.

Saksikan iklan dengan kualiti lebih baik di sini.
Ya, mereka yang terpaksa berdepan dengan perokok tegar saban hari menahan rasa, seperti mana yang ditonjolkan oleh watak sang ibu seorang jururawat yang menahan rasa kesal. Kesal atas tegar sang anak yang tetap mahu merokok meski sang ibu terpaksa menyaksikan cerita pedih saban hari di depan mata akibat dari merokok. Kanser paru-paru, kanser mulut, gangrean dan lain-lain penyakit merbahaya.
Benar kata sang ibu, ‘Don’t break my heart.’
Itulah yang kami rasa, menahan rasa, menahan kerisauan dan kebimbangan, berdoa saban hari, agar mereka segera berhenti. Agar Allah menghindari dari penyakit merbahaya dan dari marabahaya. Itu doa kami.
Adakah anda tahu, kami menyayangi dan mencintai kalian sepenuhnya. Kerana itu kami mendoakan yang terbaik, di bulan baik, di hari baik, agar anda yang kami sayangi sepenuh hati mahu meninggalkan rokok yang lebih banyak mendatangkan buruk dari baiknya. Buruk pada diri, keluarga ummah dan negara.
Saya hanya punya seorang cikgu. Yang saya sayangi sepenuh hati. Kerana dia telah membuka saya jalan percaya.
Cikgu saya mengajari saya tentang mawaddah. Tentang kasih dan sayang pada keluarga.
Tetapi meski begitu baik akhlak dalam setiap tingkah laku, dia masih tegar bertemankan rokok sebagai amalan rutin sepanjang hari, minggu dan tahun. Bertahun-tahun. Tidak pernah meninggalkannya meski saban hari dan tahun juga saya memohon agar dia mempertimbangkan untuk segera meninggalkan. Tapi sehingga sekarang, saya tidak tahu bila ia akan berlaku. Lalu saya berdoa, dengan membayangkan kerisauan Salman Al Farisi,
“Ya Allah peliharalah guruku dari bahaya penyakit. Jika tidak, kepada siapakah Kau akan menitipkanku untuk aku terus berada dalam taliMu?”
Saya juga berdoa, dengan doa yang sama. Untuk saudara-saudara saya. Untuk menjauhkan saya juga dari rokok dan musibah yang datang darinya.
Yang masih tidak tahu getar hati kami. Kerisauan kami. Hiba hati dan kebimbangan. Bila mereka mengambil satu batang rokok dari kotaknya, menyalakan dengan lighter, meletakkan ke bibir, menyedut dan menyemburkan asap mengapung di udara. Dan betapa hancurnya hati kami, bila ia dibuat dibelakang kami sorok-sorok hanya semata mahu menjaga hati, sedang kami tahu apa yang sedang mereka perbuat.
Ya hati kami hancur, tetapi kami tidak berputus harap.
Kami berdoa.
Kami tetap berdoa.

Comments

Ummu Auni said…
salam, terima kasih atas paparan iklan tersebut. akak pun tengok di TV, rasa pilu pun ada...
ASaL said…
iklan itu begitu realistik
betul, pilu itu masih ada
Tapi orang merokok tak pernah nak mengaku akan semua kesan-kesan yang dipapar pada iklan juga kotak rokok. Mereka mengibaratan itu seperti mainan, tiada kena mengena dengan tabiat merokok.

Tak tahulah bagaimana harus menginsafkan mereka
ASaL said…
tq armouris, its really helps!

Popular posts from this blog

さくら満開

Bulan Mengambang