Kematian

Hari Selasa, akhirnya saya kembali mengambil buku Tuesday with Morrie, satu-satunya buku Mitch Albom yang saya beli dan baca. Kisah mengenai Morrie, Profesor Mitch yang menjadikan saat akhirnya sebagai pengidap penyakit ALS dalam kajian. Kajian tentang kematian dan bagaimana seharusnya seorang manusia menghadapi mati.
 
Dua minggu yang lalu sebenarnya, saya menerima berita kematian rakan sepersekolahan akibat penyakit kanser. Sedang menjalani rawatan walaupun kanser sudah berada di tahap terminal. Gigih berjuang untuk kehidupan, seorang ibu, juga pekerja yang tekun.
 
Bukan sehari dua ini topik kematian menjadi minat. Lama sudah. Paling menginspirasi adalah kisah Profesor Al Mahdi, pendiri Khalifah Metod. Ketika didiagnos dengan kanser di peringkat terminal, Prof Al Mahdi tidak menyerahkan hidupnya kepada nasib, bahkan melipatkan ganda usahanya untuk membuka sebuah sekolah. Kata Prof, "adalah lebih baik saya membuat kelas menurunkan segala ilmu yang dikaji selama lebih 30 tahun, daripada berjalan di luar sana dan akhirnya mati dilanggar lori."
 
Macam tidak berapa faham juga kata-kata Prof Al Mahdi. Tetapi sebenarnya,, ia adalah satu saranan untuk kita memilih bagaimana kita mahu mati. Mati itu juga adalah tentang pilihan. Dan menurut Morrie, "everyone knows they're going to die, but nobody belives it." Kata Morrie sekiranya kita percaya yang kita akan mati, kita akan hidup dengan cara yang berbeza dari apa yang sedang dilakukan sekarang. Juga untuk semua di atas kembali mengingatkan saya tentang buku The Last Lecture oleh Randy Pausch. Juga bercerita tentang berani untuk mati. 
 
Semua yang disebutkan mengadap kematian mereka dengan berani, dengan bermaruah.
 
Soalnya, beranikah kita memilih cara kematian sendiri?
 
Yang pastinya, para syahid memilih dan tiada penyesalan dalam pilihan mereka.
 
 
 
 
 

Comments

Popular posts from this blog

さくら満開

Bulan Mengambang