Penyair Rendra telah pergi

DOA SEORANG SERDADU SEBELUM BERPERANG
Tuhanku,
WajahMu membayang di kota terbakar
dan firmanMu terguris di atas ribuan
kuburan yang dangkal
Anak menangis kehilangan bapa
Tanah sepi kehilangan lelakinya
Bukannya benih yang disebar di bumi subur ini
tapi bangkai dan wajah mati yang sia-sia
Apabila malam turun nanti
sempurnalah sudah warna dosa
dan mesiu kembali lagi bicara
Waktu itu, Tuhanku,
perkenankan aku membunuh
perkenankan aku menusukkan sangkurku
Malam dan wajahku
adalah satu warna
Dosa dan nafasku
adalah satu udara.
Tak ada lagi pilihan
kecuali menyadari
-biarpun bersama penyesalan
-Apa yang bisa diucapkan
oleh bibirku yang terjajah ?
Sementara kulihat kedua lengaMu yang capai
mendekap bumi yang mengkhianatiMu
Tuhanku
Erat-erat kugenggam senapanku
Perkenankan aku membunuh
Perkenankan aku menusukkan sangkurku
dipetik di sini
Belasungkawa untuk WS Rendra meninggal dunia pada 6 Augustus 2009. Seorang penyair Indonesia yang juga punya ramai pengikut di Malaysia.
* Walau tidak mengenali Rendra dengan dekat, saya menyimpan tanda kenangan hadiah dari seorang kawan ditandatangani Rendra. Semoga rohnya dirahmati Allah. Al Fatihah

Comments

Popular posts from this blog

さくら満開

Bulan Mengambang